Friday, December 24, 2010

Rudolph the Red-Nosed Reindeer

Beberapa minggu yang lalu saya di telpon sesorang teman lama. Seseorang yang saya tau hidupnya hancur. Sampai saat ini. Kasihan? tentu saja, dia yang dulu tegap dan bertubuh olah ragawan jadi kurus kering, linglung dan kurang waras. Ada sedikit gangguan jiwa. Ini terjadi bertahun-tahun yang lalu pada saat dia masih kuliah. Menurutku pada waktu itu dia buklanlah anak yang bodoh, buktinya dia bisa di terima masuk perguruan tinggi negri, tapi hidupnya dihancurkan oleh seoarang wanita. Cinta menghancurkannya. Aku ngk tau pasti kisah nya seperti apa bersama wanita itu, tapi yang aku tangkap dari dia semua yang sempat keluar dari mulutnya adalah karna dirinya terlahir jelek. Jangankan ganteng, pas-pasan saja ngk nyampe. Iya juga sih aku akui dia emang jelek. Katanya dia di campakan hanya gara-gara itu. Hmmmm...

Dia dicampakan, dia dipermainkan dan ditipu. Sejak itu dia depresi dan kuliahnya gagal, sampai drop out, yang lebih parah dia mulai mengalami gangguan jiwa, dan keluarganya sempat membawanya ke rumah sakit jiwa, tapi entah bagaimana tidak dirawat inap cuma rawat jalan. Ya semua hanya karna wanita. Seoarang wanita yang sudah membunuhnya. Semangat hidupnya sudah dibunuh. Tau kah kamu orang bisa mati dengan tiga macam, mati dengan hilang nyawa, mati karna dibunuh nama baiknya, dan mati karna hilang semangat hidupnya. Dan sampai saat ini, dia belum sembuh total jadi beban keluarga, pengangguran, hidup numpang sama saudara dan juga tidak menikah padahal dia beberapa tahun lebih tua dariku.

Aku tidak kenal wanita itu, jadi aku tidak tau apa yang terjadi dengan wanita itu saat ini, tapi aku yakin kawan, hidup itu balas membalas, kamu berikan kebaikan kamu akan dibalas kebaikan kamu jahat maka kamu juga akan di balas kejahatan, mungkin bukan pada waktu yang sama, mungkin bertahun-tahun kemudian. Seperti kata kakaku di status facebook nya "Tidak ada kebaikan yang bisa di dapat dengan cara tidak baik". Dan orang hindu menyebut ini dengan karma.

Mungkin bagi mereka yang terlahir tampan dan cantik hal ini terlihat norak, ha masa begitu saja....., tidak kawan, jika kamu pernah jatuh cinta dan terjatuh kamu akan tau rasanya. apa lagi kalo kamu termasuk orang yang tidak bisa bangkit. Bicara atau memberi nasehat orang lain itu mudah, tapi jika mengalami sendiri ini? entahlah. Aku sendiri mungkin juga akan sakit, karna aku masuk kategori manusia melankolis. Mungkin.

Dia pernah bilang dulu bertahun-tahun yang lalu, kenapa gw terlahir seperti ini? Ada kemarahan di wajahnya, marah sama tuhan. Aku juga berfikir kenapa semua orang tidak dilahirkan tampan dan cantik saja? Entahlah itu rahasia Tuhan kawan.

Aku ingat suatu kisah tentang rusa penarik kereta Santa claus, namanya Rudolph the Red-Nosed Reindeer. Seekor rusa yang hidung-nya merah dan bersinar di malam hari. tentu saja dikalangan rusa dia termasuk kategori rusa jelek. Rusa yang selalu diolok-olok karna hidungnya menyala dan jika rusa-rusa bermain dia selalu tidak diajak, karna dia rusa yang jelek.

Tapi pada suatu ketika datanglah santa claus dan menjadikan Rudolph sebagai salah satu rusa penarik kereta Santa. dan Rudolph terpilih menjadi penarik kereta Santa paling depan karna hidungnya yang bercahaya bisa menerangi jalan pada malam hari. Rudolph pun merasa bangga. You are special Rudolph!

Inilah lirik lagi natal tetang si rudolph:

Rudolph the Red-Nosed Reindeer
Had a very shiny nose,
And if you ever saw it,
You would even say it glows.
All of the other reindeer
Used to laugh and call him names;
They never let poor Rudolph
Join in any reindeer games.

Then one foggy Christmas Eve,
Santa came to say,
Rudolph with your nose so bright,
Won't you guide my sleigh tonight?

Then how the reindeer loved him
As they shouted out with glee,
Rudolph the Red-Nosed Reindeer,
You'll go down in history.

You know Dasher and Dancer and Prancer and Vixen,
Comet and Cupid and Donner and Blitzen.,
But do you recall?
The most famous reindeer of all?

Rudolph the Red-Nosed Reindeer
Had a very shiny nose,
And if you ever saw it,
You would even say it glows.
All of the other reindeer
Used to laugh and call him names;
They never let poor Rudolph
Join in any reindeer games.

Then one foggy Christmas Eve,
Santa came to say,
Rudolph with your nose so bright,
Won't you guide my sleigh tonight?

Then how the reindeer loved him
As they shouted out with glee,
Rudolph the Red-Nosed Reindeer,
You'll go down in history.

Kawan, aku tau memberi nasehat mudah kalo mengalami sendiri, aku akui, diriku sendiri juga mungkin tidak mampu. Tapi setidaknya berusaha memahami apa yang terjadi lebih baik. Belajarlah untuk berani menghadapi kenyataan yang bagaimanapun juga. Menghadapi kenyataan tanpa penilaian dan tanpa perbandingan. Dengan tanpa ingatan akan masa lalu dan renungan akan masa depan, maka engkau akan dapat melihat kenyataan itu seperti apa adanya, membuat engkau akan tetap tenang biarpun menghadapi apapun juga.

Dalam keadaan tenang sewajarnya inilah, maka segala tindakanmu akan dapat kaupergunakan dengan tepat, dan engkau tidak akan terseret oleh kemarahan dan penasaran, penyesalan maupun harapan, karena ketenangan yang timbul dari kewaspadaan ini akan dapat membuat engkau bisa menyesuaikan diri dengan segala keadaan.

Kita bernilai bukan karena keberhasilan atau kegagalan, punya atau tidak punya. Tampan atau cantik, kita bernilai karena kita sendiri yang menghargai kehidupan ini sebagai kesempatan yang sangat langka dan berharga.

Dari sini kawan, kita diberikan kemampuan untuk memaafkan. Memaafkan dalam bahasa sononya itu forgive, for...give. give=memberi, jadi memaafkan itu memberi kawan, artinya kalau kita memberi kita tidak minta imbalan apa-apa lagi, tentu saja ini susah dan sekali lagi saya sendiri juga belum tentu mampu melakukanya. Forgive yang sesungguhnya memang sebuah kegilaan, bagaimana kita memaafkan yang sungguh-sungguh tanpa disuruh dan tanpa imbalan apa-apa. Mampukah kita?

Jadi kawan, seperti Rudolf si rusa penarik kereta Santa, kita semua di dunia ini special kawan. Dan pada hari ini, saya ucapkan selamat hari natal. Merry Christmas.