Friday, February 25, 2011

Nada-nada abadi

Rinduku tak akan jadi bangkai, karna dia mengalir di sungai damai
walau kau lihat ada anyir bau darah, dari luka jemari yang menari
Tak akan membusuk di hulu, walau ada duka disana menunggu

Tak usah kau peduli, nada apa yang melantun di musik-ku yang sumbang

Mungkin denting dawaiku ada yang menusuk mu, tapi itu bukan apa-apa
Lebih banyak kenang yang berdendang menari mengirim gema tentang kasih dan sayang

Sampai dawaiku putus ditangga nanda yang kelima, dan jatuh berdarah-darah
Langitpun koyak, angin dan badai menggila

Musik-ku tak akan berhenti, karna ia adalah nada-nada abadi

Leia Mais…

Wednesday, February 9, 2011

Butterfly Effect

Mungkin sudah pada tau apa itu butterfly Effect, karna ini buka hal baru lagi dan filmnya pun sudah ada sampe 3 seri kalo ngk salah dengan judul "The Butterfly Effect". Bagi yang belum tau baiklah saya jelaskan sedikit tentang butterfly Effect ini.

Butterfly Effect merupakan istilah sebuah teori Chaos, istilah yang merujuk pada pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu yang terjadi saat ini di hutan Brazil dapat menghasilkan tornado beberapa bulan kemudian di Texas. Bagaimana mungkin “hanya” dengan kepakan sayap kupu-kupu dapat menghasilkan badai tornado ? Butterfly Effect dapat diartikan bahwa suatu perbuatan atau akibat kecil akan berakibat secara langsung dengan efek besar pada lain waktu dan lain tempat. Kalo mau lebih paham tonton saja filmnya “The Butterfly Effect” yang diperankan Aston Kutcher.

Edward Norton Lorenz menemukan efek kupu-kupu atau apa yang menjadi landasan teori chaos pada tahun 1961. Dalam usahanya melakukan peramalan cuaca, dia menyelesaikan 12 persamaan diferensial non-linear dengan komputer. Pada awalnya dia mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan format enam angka di belakang koma (...,506127). Kemudian, untuk menghemat waktu dan kertas, ia memasukkan hanya tiga angka di belakang koma (...,506) dan cetakan berikutnya diulangi pada kertas sama yang sudah berisi hasil cetakan tadi. Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan hasil yang sangat berbeda dengan yang diharapkan. Pada awalnya kedua kurva tersebut memang berimpitan, tetapi sedikit demi sedikit bergeser sampai membentuk corak yang lain sama sekali. (sumber wikipedia)

Mungkinkah demikian pula pada “efek kepakan sayap kupu-kupu” ?bila kupu-kupu terbang melintas didepan mata kita, angin dari kepakan sayapnya hampir tidak bisa kita rasakan, tapi dapat memberikan efek yang besar dikemudian hari ? Hal ini mengacu, bahwa kepakan sayap kupu-kupu dapat membuat perubahan kecil di atmosfer, yang mungkin pada akhirnya mengubah jalan dari tornado atau menunda terjadinya tornado disuatu lokasi tertentu. Walaupun kupu-kupu mengepakkan sayapnya secara konstan, lokasi kupu-kupu, konsekuensi yang muncul, dan bermilyar kemungkinan dapat memberikan hasil yang bervariasi.

Ini bagian dari teori Chaos, yaitu milyaran kemungkinan dari “efek kepakan sayap kupu-kupu”

Jadi artinya hal-hal yg terjadi pada kita saat ini bisa menentukan nasib kita di masa yang akan datang. ini saya berikan sedikit ilustrasi:

Misalnya Bill Gates tidak senang mengkhayal disekolah, dan tidak di keluarkan dari sekolah. Mungkin ia akan gagal atau terlambat menciptakan sistem operasi Ms. Windows. Maka, orang-orang yang menemukan jodohnya di aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows dan terhubung ke Internet, akan terlambat atau tidak mendapatkan jodoh, sehingga anak-anak merekapun terlambat lahir atau tidak terlahir kedunia. Dan kita juga, tidak akan “semudah” saat ini memakai komputer, karena pada awal munculnya Personal Computer, Windows adalah sistem operasi yang paling user friendly. Dan tentu saja, anda tidak akan membaca tulisan ini. Bisa tercipta milyaran kemungkinan.

Jika anda dan pacar anda bertemu lewat facebook apakah akan terjadi kalosenadainya Mark Zuckerberg tidak mencipatakan Facebook? Jika itu terjadi, apakah anda bisa bertemu dengan pacar anda?

Atau cerita tentang Hitler yang pernah di Selamatkan oleh seorang Jewish ketika dia masih kecil, Seorang Jewish bernama Kouscher sedang diramal oleh seorang Gypsy yang mengatakan bahwa dia akan membawa bencana pada dunia. Si Gypsy menyuruh dia banyak2x melakukan kebaikan agar bencana itu tidak terjadi. Dia berpikir keras bagaimana caranya supaya dia tidak membawa bencana. Suatu hari ketika dia sedang melintasi sebuah rel kereta, dia melihat seorang anak berusia 10 thn tersangkut di rel itu, dia menyelemakatkan anak itu dari rel kereta api itu. Hatinya merasa senang karena dia bisa menyelamatan anak itu dan berpikir bahwa dia telah melakuakn satu perbuatan baik. Yang dia tidak tahu adalah anak itu bernama Adolf Hitler.


Itu contoh ilustrasi kisah-kisah Butterfly Effect, dan akupun melihat ke masa lalu. Kenapa aku bisa berada di pulau Bali ini? Tentu saja itu tak lepas dari effect kepakan sayap kupu-kupu juga. Kenapa aku ada di sini. di tanah Bali ini?

Dulu ketika aku di jakarta mantan pacar ku yang ber-initial "S" tiap minggu membuatkan lamaran pekerjaan untuk ku dengan mencarinya di surat kabar, mengetikan lamaran tersebut (baik banget ya) dan mengirimkannya ke kantor pos. Tanpa aku tau itu lamaran untuk perusaahaan apa sampai beberapa panggilan datang pada ku.

Sampai lah pada waktu dimana ternyata perusahan yang memanggil ku itu menempatkan aku di denpasar bali. Karna udah jenuh dan suntuk di jakarta tanpa pikir panjang aku ambil kesempatan tersebut dan berangkat ke bali. Singkat cerita aku putus dengan S. Dan sekarang aku berakhir di pulau bali seperti sekarang ini.

Tentu saja ini semua karna campur tangan S, jika dulu S tidak memasukan lamaran untuk ku, maka kehidupan ku sudah jelas akan sangat berbeda. Tidak akan mungkin aku ada di tanah bali ini. Mungkin aku tidak akan menemukan cinta sejatiku di pulau dewa ini. Mungkin juga aku tidak akan menikah di bali ini. Mungkin juga...., berjuta kemungkinan akan terjadi, mungkin saja aku akan menikah dengan S, atau balik ke kampung halaman, atau...entahlah.

So..., apakah dengan ada di pulau bali ini aku menjadi bahagia? Menurut Aristoteles, tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia). Orang yang sudah bahagia tidak memerlukan apa-apa lagi pada satu sisi, dan pada sisi lain tidak masuk akal jika ia masih ingin mencari sesuatu yang lain. Hidup manusia akan semakin bermutu manakala semakin dapat mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya. Dengan mencapai tujuan hidup, manusia akan mencapai dirinya secara penuh, sehingga mencapai mutu yang terbuka bagi dirinya.

Jadi jikalau aku sudah berbahagia itu artinya tujuan hidup ku sudah tercapai, aku tidak perlu hidup lagi. Tentu saja tidak kawan, dan aku yakin semua orang sama, kebahagian itu berjalan seimbang dengan kesedihan. Ada kebahagian pasti ada kesedihan. Terlalu banyak kesedihan juga tidak bagus, begitu juga sebaliknya, jika terlalu bahagia kita tidak punya apa lagi untuk dikejar. Keseimbangan, balance.

Seandainya ada mesin waktu yang bisa mengembalikan aku ke masa lalu dan aku bisa merobek lamaran yang di kirim S dulu apa yang akan terjadi? Tentu saja semua jalan hidup ku tidak akan seperti sekarang ini. Seandainya hal ini mungkin apakah aku akan kembali ke masa lalu dan merobek lamaran yang di kirim oleh S sehingga nasib ku akan berubah? Apakah aku akan melakukanya?

Tentu saja tidak, walau hidup penuh dengan suka dan duka, aku yakin jalan hidup tak akan jauh berbeda walau aku terlempar ke roda nasib yg tidak sama, tidak, aku tidak akan kembali ke masa lalu untuk merobek lamaran yang di kirim S yang membuat aku terlempar ke bali ini. tidak.., karna aku menemukan cinta sejati di tanah bali ini.

Leia Mais…