Tuesday, May 31, 2011

KARMA


Ada yang carut marut dikepala ku, tapi bukannya memang selalu begitu dari dulu? Ya dan biasanya aku menulis. Tapi akhir-akhir ini semangat ku menulis nyaris hilang.

Seorang teman lama ku yang biasa kupanggil pendi (syaiful effendi) yang baru-baru ini muncul lagi di rimba persilatan FB menyuruhku menulis lagi. seorang teman yang dari dulu dekat denganku, waktu pertama ke bali pun pendi-lah yang datang pertama kali mengunjungiku. Foto2 kebersamaan kami bisa diliat di album facebook-ku. Tapi apa yang mesti kutulis? tidak ada ide kawan, bukankah kamu tau mud itu mesti dipicu? Dan kamu tau apa yang bisa memicu mud ku itu. Ok baiklah aku coba saja mengetik di keyboard laptop kecilku ini.

Aku mulai saja dengan secangkir kopi tanpa rokok (dah brenti he..he..) yang menemaniku bersama senja yang menguning di ujung cakrawala. Aku memang selalu menyukai senja. Sementara musik bergema dari playlist mp3 laptopku. Tiba-tiiba terdengar senandung lagu dari group musik coklat, aku tak tau itu lagu urutan keberapa di kompilasi, yang aku tau judulnya Karma.

Karma
sekian lama kita bersama
ternyata kau juga sama saja
kau kira kupercaya semua
segala tipu daya oh percuma

kau buat sempurna awalnya
berakhir bencana

selamat tinggal sayang
bila umurku panjang
kelak ku kan datang kubuktikan
saat kubalas dan kau jelang

jangan menangis sayang
kuingin kau rasakan
pahitnya semua sia-sia
memang kau pantas dapatkan

akhirnya usai sudah semua
kudapat tertawa bahagia

selalu tampak indah awalnya
berakhir bencana

kau buat sempurna awalnya
berakhir bencana

Tiba-tiba muncul di benaku untuk menulis tentang karma. Trus apa itu karma? dari web ini http://www.kktanhp.com/law_of_karma.htm di jelaskan Karma adalah kata Sanskerta untuk bertindak. Hal ini setara dengan hukum Newton tentang setiap tindakan harus memiliki reaksi Ketika kita berpikir, berbicara atau bertindak kita memulai sebuah kekuatan yang akan bereaksi. Ini hukum sebab dan akibat. Sesuai dengan benih yang ditanam, itulah buah yang akan Anda peroleh. Ini kata buddha.

Dalam hindu konsep hukum karma adalah bahwa setiap perbuatan akan memberikan hasil yang disebut ( phala ). Sehingga setiap hasil yang dipetik atau diterima oleh seseorang atas perbuatannya disebut karma phala. Hukum karma adalah hukum yang berlaku bagi semua orang. Tidak memandang apakah orang tersebut percaya atau tidak, hukum karma tetap berlaku.

Bagiku sendiri karma adalah hukum aksi reaksi, sebab akibat, siapa yang menanam dia yg menuai. Kalau mengacu ke hal tersebut sejatinya pengertian karma itu dapat juga diartikan sebagai hasil dari perbuatan. Karena sesungguhnya antara perbuatan dan hasilnya tak pernah bisa dipisahkan. Suatu perbuatan itu sudah satu paket dengan hasilnya, bagaikan dua sisi mata uang, dan dalam islam pun ada yang mengacu pada hukum sebab akibat ini

Karena itu barangsiapa yang mengerjakan kebaikan meski seberat debu, dia pasti akan melihatnya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan meski seberat atom pun, dia pasti akan melihat (balasan) nya pula” (Q.S.99: 7 & 8).

Ayat ini dengan sangat jelas menggambarkan tentang hukum sebab akibat karena semua yang kita lakukan selalu saja kembali pada diri kita. Siapa menabur angin akan menuai badai kawan.

Dalam Alkitab dikenal sebuah hukum yang hampir sama dengan hukum karma, hukum ini dinamakan hukum tabur tuai. "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Galatia 6:7). Contoh sederhana hukum ini cobalah anda cemberut kepada seseorang, maka dia akan balas cemberut juga pada anda. Ada banyak ayat yang merujuk hukum ini dalam alkitab seperti, "Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliuang" (Hosea 87a). "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga" (II Korintus 9:6).

Kawan, saya orang yang sangat logis.... gis... gis..., saya bukan orang yang percaya sama sihir-sihiran hantu-hantuan atau klenik-klenikan, jika sesuatu itu masih bersifat logis walaupun klenik, saya bisa menerimanya selama akal sehat saya mampu mencerna secara logika. Sepertinya teori holographic universe, sangat dekat dengan karma ini. Apa itu holographic universe cari sendiri deh di internet. Walaupun amat sulit untuk dicerna, aksi dan reaksi itu sangat masuk akal. seperti orang padang bilang menepuk air di dulang terpecik ke muka sendiri. Ada aksi ada reaksi. Walau karma tidak sesederhana ini. Seperti Sri Krishna sendiri di dalam ajaran Bhagawat-Gita telah menyiratkan betapa rumitnya bagi seseorang untuk memahami sifat-sifat Karma ini.

Karma disini bukanlah konotasi negative bisa saja positif, bisa saja berupa reaksi dari aksi yang bersifat menguntungkan seperti dapat rezeki. Tentu saja percaya tidaknya anda pada hukum karma itu terserah saja, saya sendiri cuma menulis opini yang tentu saja tidak untuk dipercaya. Bagi saya Karma itu adalah hukum sebab akibat. Aksi reaksi dan itu sangat logis walau kadang sulit untuk dijelaskan. Tapi hukum ini ada dan kita tidak bisa terhindar darinya.