Sunday, March 21, 2010

Esok akan lebih baik

Percayalah padaku kawan, kau tidak perlu mengejarnya, serpihan hidupmu tidak pernah tercecer di antara tuts keyboard laptopmu, atau terdampar di belakang server kantormu, atau masih tersimpan di-empang external hardisku, tidak ada disana kawan. Aku sudah mencarinya. Tidak juga tergeletak di gudang belakang tempat kamu membuat kopi.

Mungkin dia tertinggal di pantai yang berpasir dan terbawa deburan ombak. Hanyut ketengah samudra. Tapi kawan, tidak usah khawatir ketika ombak pasang melebur pantai berpasir, serpihan itu akan terbawa hanyut kembali ke pantaimu. Seperti potongan kayu yang berayun ayun dimainkan ombak, akhirnya akan kembali kepantai lagi.

Lalu katamu? Kenapa kita harus panik dengan semua ini? Kenapa kita terus mengejar ombak yang bergulungan? Bukankah lebih baik kita tidur dan meringkuk dipeti mati saja menunggu sampai malaikat menampar pipi kanan kita membangunkan kita dari mimpi-mimpi? Tidak kawanku, karna kita adalah kumpulan daging yang bernyawa.

(hanya menulis yg ada dikepala)
kitting